Seperti judul diatas kali ini saya akan menceritakan Gunung geger,memiliki arti dan
makna cukup kompleks dan multi demensional bagi Kabupaten Bangkalan, serta
Pulau Madura umumnya. Dari sisi sektor kepariwisataan daerah, misalnya, kawasan
bukit berjarak sekitar beberapa km ke arah tenggara dari pusat pemerintahan Kota
Bangkalan itu, sarat akan eksotika alam yang menggelitik. Diantaranya, Bukit
Geger memiliki hamparan hutan produktif , dengan variasi tanaman
pohon kornis, akasia, mahoni, lamtoro gung, jati, serta sebagian kecil sengon
laut. Bagusnya, kepadatan pohon di puncak bukit, tertata begitru rapi, sehingga
menawarkan keeolakan hutan yang lumayan artistik.
Bagusnya, di seantero hutan,
juga diwarnai oleh aneka ragam spesies binatang, bahkan sebagian tergolong
spesies langka dan patut dilindungi. Diantaranya, di kawasan hutan terdapat
ribuan kera berkulit abu-abu dengan ekor panjang. Gerombolan Kera selalu
berjubel di pintu masuk puncak bukit, setiap kali ada rombongan pelancong
datang berkunjung. Mereka dengan ceoloteh yang hiruk pikuk, selalu saling
berebut butiran jagung atau kacang yang kadang dilemparkan oleh pengunjung
disepanjang kanan-kiri jalan menuju situs Goa Petapan, Goa Potre di sisi
Selatan bukit , serta dan situs makam keramat di sisi Utara bukit. Tingkah
polah monyet itu agak mirip dengan prilaku ribuan kera di kawasan wisata Sangeh
Bali, atau komunitas kera di Hutan Nepa, Banyuates, Kabupaten Sampang.
Selain kera, ada pula beberapa
spesies binatang langka yang patut dilindungi. Diantaranya, disela dedaunan
pohon atau semak belukar, sering dijumpai ular pecut (warna hijau panjang),
ular viper hijau, ular bandotan puspa (ular tanah warna hitam), ular python,
serta aneka ragam binatang berbisa semacam kala jengking, ketonggeng atau
lipan. Di puncak pepohonan, juga sering dijumpai beberapa burung hantu, gagak, elang
laut, rajawali laut, serta aneka ragam spesies burung lainnya.”Pengunjung, juga
sering melihat binatang landak dan musang berbulu coklat,” kata Asnawi
juru kunci Bukit Geger.
Di bibir tebing sisi
Selatan, ada pula Goa Pelanangan dan Goa Pancong Pote. Goa
Pelanganan ini memiliki keunikan tersendiri, lantaran dari atap goa tersembul
sebuah stalaktit panjang, yang nbetuknya mirip dengan kelamin pria yang dikenal
dengan nama Goa Pelanangan (kelamin prioa-Red). Di kalangan penduduk sekitar,
ada kepercayaan bahwa lelaki manapun yang meminum tetesan air dari stalaktik
untik berbentuk kelamin pria itu, akan memiliki kualitas “kejantanan” yang oke.
penduduk setempat percaya khasiatnya diyakini mirip-mirip obat kuat untuk kaum
pria.
Dari bibir jurang di depan Goa
Petapan, Goa Potre dan Situs Palenggian itulah, para pelancong bisa menikmati
keelokan panorama alam yang amat eksotis, lantaran di dasar bukit, terdapat
hamparan hutan rakyat. lebih yang mengitari semua desa di
Kecamatan Geger. Sementara di tengah kawasan hutan, juga teredapat sejumlah
situ makam dan mesjid keramat. Di sini, pelancong bisa menikmati padat dan
rimbunnya kawasan hutan, seraya menikmati ulah ratusan kera yang bergelantungan
dan melakukan lompatan-lompatan unik dari pohon ke pohon.
0 komentar:
Posting Komentar