Senin, 06 Oktober 2014

Bujhu' Batu Ampar

Pada kesempatan kali ini saya akan memposting salah satu Bhuju' di Wilayah Madura yaitu Bhuju' Batu Ampar. Postingan ini saya dapatkan dari beberapa sumber namu saya akan menceritakannya sesuai seperti apa yang saya ketahui. Berikut Ceritanya. . .



Disuatu desa diwilayah Bangkalan, Ada seorang pemuka agama Islam yang bernama Sayyid Husein.Beliau memiliki banyak pengikut karena ketinggian ilmu Agamanya. Selain akhlaknya yang berbudi luhur, beliau juga memiliki banyak karomah karena kedekatannya dengan Allah SWT.Beliau sangat dihormati pengikutnya dan semua penduduk disekitar bangkalan. Namun bukan berarti beliau lepas dari orang yang membencinya . itu Disebabkan karena mereka iri dengan kedudukan beliau dimata masyarakat saat itu.

 Hingga suatu hari ada seseorang penduduk yangiri dengki dan berniat buruk mencelakai dan menghancurkan kedudukan Sayyid Husein.Orang itu merekayasa cerita fitnah, bahwa Sayyid Husein bersama pengikutnya telah merencanakan pemberontakan dan ingin menggulingkan kekuasaan raja Madura. Alhasil cerita fitnah ini sampai ditelinga sang Raja. Mendengar kabar itu Raja kalang-kabut dan tanpa pikir panjang mengutus panglima perang bersama pasukan untuk menuju kediaman Sayyid Husein.Sayyid Husein yang saat itu sedang beristirahat langsung dikepung dan dibunuh secara kejam oleh prajurit kerajaan. Mereka melakukan hal itu tanpa pikir panjang dan disertai bukti yang kuat.Akhirnya Sayyid Husein yang tidak bersalah itu wafat seketika itu juga dan konon jenazahnya dikebumikan diperkampungan tersebut.

Selang beberapa hari dari wafatnya Sayyid Husein, Raja mendapat berita yang mengejutkan dan sungguh mengecewakan, serta menyesali keputusannya yang samasekali tidak didasari bukti-bukti yang kuat. Berita tadi mengabarkan bahwa sebenarnya Sayyid Husein tidak bersalah, karena sesungguhnya beliau telah difitnah.Karena sangat menyesali perbuatannya, Raja Bangkalan memberikan gelar kepada beliau dengan sebutan Buju’ Banyu Sangkah ( Buyut Banyu Sangkah ). Dan tempat peristirahatan beliau terletak di kawasan Tanjung Bumi, Bangkalan.

Keramat itu muncul karena disebabkan keluarnya sinar dari dada beliau. Apabila sinar itu dilihat oleh orang yang berdosa dan belum bertaubat, maka orang tersebut akan pingsan atau tewas. Kisah lain menceritakan karena seorang yang berjuluk Buju’ Sarabe yang bertabiat buruk berniat menghabisi beliau. Banyak penduduk desa yang dibunuhnya. Tetapi ketika akan menghabisi Syekh Syamsudin, ketika Buju’ Sarabe dan anak buahnya mencabut senjata, mendadak senjata itu lenyap dan tinggal warangkannya. Setelah mengaku kalah dan memohon agar senjatanya dikembalikan,Syekh Syamsudin menunjukkan letak senjata tersebut yang berada dalam Latthong ( Bahasa madura yang berarti kotoran sapi ).

Atas petunjuk Buju’ Tompeng, rombongan Buju’ Sarabe menuju ke tempat Su’adi yang sedang bermain layang-layang. Sebelumnya mereka meminta ma’af dan memohon agar Su’adi berkenan mengembalikan pusaka mereka.Anak itu tanpa menjawab menunjukkan bahwa senjata mereka ada di atas tumpukan kotoran sapi (bahasa Maduranya latthong). Dari kisah inilah tersebar gelar untuk anak itu sebagai Buju’ Latthong, karena walau masih anak-anak sudah dapat mengalahkan orang digdaya dengan melumpuhkan mereka tanpa sadar.dan momentnya berhubungan dengan kotoran sapi.Sebab itulah karena khawatir tentang hal itu, maka beliau menutupi dadanya dengan cara mengoleskan Latthong disekitar dada beliau. Banyak sekali kisah kekeramatan beliau.Setelah cukup menjalani darma baktinya sebagai Khalifah, akhirnya beliau wafat dengan meninggalkan tiga orang putra .dan dikebumikan di Batu ampar, madura. Demikianlah postingan kali ini semoga dapat diambil manfaatnya.

0 komentar:

Posting Komentar