Rabu, 15 Oktober 2014

Belajar Sepeda

  Seperti judul diatas, pada postingan kali ini saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya Belajar Bersepeda. Bersepeda memang sangat menyenangkan bagi mereka yang bisa mengendarainya, tapi tidak bagi saya waktu masih kecil. Bisa dibilang saya ini sangat terlambat untuk bisa mengendarai sepeda. saya baru bisa mengendarai sepeda pada saat saya kelas tiga Sekolah Dasar (SD). benar-benar telat sekali saya mengendarai sepeda.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/ce/Mountainbike.jpg 

     Sebelumnya saya mengenedarai sepeda dengan menggunakan roda 4 hebatkan. . . lama kelamaan saya mencoba sepeda roda 3 dan hampir jatuh dan akhirnya mulai terbiasa, namun saya ditertawakan oleh teman sebaya saya yang sudah terampil menggunakan sepeda roda 2, saya dihina, dipermalukan, dan diejek...diejek.....diejek..diejek aja, lah kok malah Nyanyi sih maklum jiwa vokalis memang tak bisa ditipu, jadi denger kata yang nyerempet-nyerempet dikit langsung nyanyi. alaaaah ngomong apa sih ok lanjut.

    karena mereka saya langsung bilang ke orang tua bahwa sahnya saya akan menggunakan sepeda roda dua, saya minta roda yang satunya di copot. Keesokan harinya saya dilatih oleh orang yang bisa dibilang orang kepercayaan ayah saya, dan saya menganggapnya sebagai paman saya sendiri, namun sekarang beliau telah meninggalkan kami semua (Wafat) hiks hiks hiks. semoga beliau tenang disana dan diterima segala amal perbuatannya dan diberi tempat yang layak disisi Allah SWT. Amin.

    ok kita lanjut lagi, awalnya dia menuntun saya pelan pelan menggunakan sepeda roda dua kemudian didorong dan dipegang lagi. latihan hari ini hanyab sampai segitu saja, saya sangat senang karena saya agak bisa walaupun masih di pegangin. Esok harinya setelah pulang sekolah kami berlatih sepeda lagi, latihan hari ini masih sama seperti kemarin. keesokan harinya setelah pulang sekolah kami latihan sepeda lagi namun kali ini berbeda, saya bilang kepadanya, "Om kali ini dorong aku lebih cepat lalu lepaskan aku biar aku ngayuh sendiri". ia pun langsung mengiyakannya.

    Di doronglah saya sekuat tenaganya, kemudian saya meluncur dengan kecepatan penuh. dan saya sambil mengayuh pedalnya, namun tiba-tiba sepedanya bergoyang karena saya masih belum bisa menyeimbangkan diri dan saya pun terjatuh, dengan luka dilutut saya . Om pun mendatangi saya yang sedang menangis, kemudian dia bilang. "udah jangan nangis, kamu itu laki-laki jadi jangan cengeng, lagipula jatuh dalam belajar sepeda itu sudah biasa". dia pun membantu saya berdiri.

   Saya pun berhenti menangis dan pulang untuk mengobati luka ini. setelah luka ini diobati saya langsung belajar sepeda lagi dibantu oleh om, saya pun minta untuk didorong lagi dan kali ini saya sudah bisa bersepeda tanpa terjatuh. lalu saya kembali lagi ke tempat om dengan mengayuh sepeda. dan berterima kasih kepadanya karena telah melatih saya bersepeda. kali ini saya sudah tiak malu lagi diejek teman sebaya.

0 komentar:

Posting Komentar