Sabtu, 08 November 2014

Misteri Villa dan Hotel Berhantu

Disuatu malam yang sunyi, aku dan 5 orang temanku sedang berjalan-jalan di pinggir jalan untuk mencari beberapa camilan untuk sekedar mengganjal perut. Namun tak ada satu penjual pun yang ada tapi kenapa desa ini kalau malam sangat sepi, 3 hari yang lalu aku dan 5 temanku menginap di sebuah villa di kota malang untuk hanya sekedar rekreasi. Awal yang hanya untuk berlibur malah menjadi horror dan misteri.
Tepat pada hari jum’at kliwon 3 orang temanku sedang foto-foto di depan sebuah pohon maklum teman-teman ku sangat suka berpose. Sementara aku dan 2 orang temanku bermain internet di dalam villa. Namun ketika temanku ( zulfa ) memasuki kamar mandi yg mungkin jauhnya 1 meter dari villa karena villa kita terpencil. Tiba-tiba terdengar suara rintihan seseorang yang sedang menangis, zulfa langsung berteriak sangat keras dan kemudian dia pingsan karena saking kerasnya aku dan tiara yg berjarak 1m dari zulfa pun mendengarnya, kemudian aku dan tiara menyusul zulfa di kamar mandi aku dan tiara pun terbelalak kaget zulfa hilang. Aku bingung bercampur sedih malahan tiara pun hendak pingsan. Akupun berlari memanggil alvy, wina, dan sinta. Mereka bertiga pun kaget dan menyusul aku ke kamar mandi dan menandu tiara yang pingsan. Kami berlima pun tidur dengan keaadan takut, dan sangat terpukul atas hilangnya zulfa sahabat yang sangat kita sayangi.
Keesokan harinya aku dan 4 temanku jogging sambil mencari zulfa namun kami tidak semakin keluar dari desa malah makin masuk kehutan, dan anehnya ketika orang berlalu lalang tidak ada satu orang pun yang kami tanyai menjawab mereka hanya membisu, kami terus memasuki hutan kami semakin takut lalu kami memutar jalan kami ke belakang namun kami tetap tidak bisa keluar dari hutan ini, seperti ada sihir. Kemudian kami menemukan sebuah gubuk tua yang kecil tak berpenghuni, teman kami wina yang dia sangat lucu mengalihkan rasa takut kami kepada hal yang lucu dan dia mengaitkan pada kurcaci Cinderella. Kami berempat pun tertawa namun tidak lama. Lalu kami memasuki gubug itu dengan di pimpin wina namun aku dan kelima temanku merasakan ketakutan yang sangat kami pun keluar tetapi tiba-tiba pintu gubug tertutup kami terperangkap di dalam,
Tiba-tiba seorang kakek yang kira-kira berumur lebih dari 80 tahun menghampiri kami dengan sebuah tongkat tua yang sudah berayap dengan leher di lilit ular dan itu membuat kami berlima semakin takut. Lalu kemudian seorang wanita yg seumur dengan kakek itu datang dengan membawa beberapa singa dan harimau yang mungkin sudah 2 minggu tidak makan kami semakin takut bahkan wina yang tadinya berani kini malah menangis. Kemudian kami mencari akal untuk bisa keluar dari hutan ini kami memperhatikan keadaan gubug itu kemudian kami melihat celah berwarna mejikuhibiniu yang berputar yg cukup besar kemudian kami saling berbisik dan mengatur siasat lalu wina dan sinta mengalihkan perhatian kakek, nenek, dan para peliharaannya dan aku dan alvy memasang semacam mercon asap yg berwarna-warni lalu kami langsung memasuki sinar celah majikuhibiniu itu kemudian kami serasa memasuki dunia yang sangat gelap tak berpenghuni kemudian kami mendengar suara sayup-sayup merintih kesakitan lalu kami beranikan diri untuk mengikuti bunyi itu namun semakin kami ikuti semakin gelap suasana nya. Lalu kaki sinta, alvy dan tiara seperti kakinya di tarik oleh sepasang tangan hitam yang sangat besar namun aku dan wina tidak. Kami berpelukan sambil berjalanan dan menangis.
Lalu kami menemukan celah seperti tadi kami pun keluar ketika di luar kami melihat sesosok kuntilanak yang wajahnya sangat menyeramkan aku dan wina pun langsung pingsan. Ketika kami berdua sadar kami berada di villa tempat kami sewa. Tapi tiara, sinta, alvy, zulfa, masih tetap hilang kami berdua bingung misteri apa dibalik pengalaman kami?. Kemudian kami menyalakan laptop dan mencari tentang misteri hutan larangan ini mungkin ada aku dan wina mencari kemudia ketemu satu blog yang penerbitnya pernah tinggal di villa kami dan mengungkap misteri yang sama seperti kami. Kami membaca hingga habis setelah itu kami berdua menjalankan siasat untuk mencari keempat teman kami, sinta, alvy, zulfa dan tiara.
Kami kemudian membereskan barang-barang kami berdua dan juga barang-barang sinta, alvy, zulfa dan tiara. Lalu kami masukkan ke mobil dan kami pergi meninggalkan desa. Lalu kami menemui pemilik blog yang sebelumnya sudah janjian di sebuah tempat wisata di kota malang. Setelah mengatur siasat kami berempat kembali ketempat villa, pemilik blog itu bernama bu rahmah dan suaminya pak zakaria. Lalu aku dan wina keluar dari villa dan pergi meninggalkan desa tetapi keluarga bu rahmah tetap tinggal. Aku menyuruh dina terus melihat ke belakang dan menyuruh berhati-hati ternyata benar dugaan bu rahmah ada sebuah mobil berwarna hitam hijau seperti mobil tentara yang mengikuti kami. Lalu kami melewatkan jalan-jalan sulit setelah mobil itu kehilangan jejak mobilku segera kembali.
Kemudian kami berempat memasuki hutan namun anehnya kini kami sangat mudah untuk memasuki hutan dan menemukan gubug lalu kami memasuki gubug ternyata sangat sepi lalu kami menemukan teman kami sedang terikat lalu kami membebaskannya dan menaikkan mereka keatas mobil tetapi penjahat tersebut kembali ingin menangkap dina dengan meletakkan tembak di leher wina, lalu bu rahmah menelepon polisi untuk menangkap penjahat tersebut tak lama kemudian polisi datang, penjahat tersebut kemudian ditangkap untuk di proses oleh hukum. Kemudian aku bertanya kepada sahabat-sahabatku apa yang sebenarnya terjadi?. Zulfa menjawab “sebenarnya yang berteriak itu bukan aku tapi orang lain kemudian orang itu menangkapku dan aku melihat kalian waktu di gubug aku di dalam sebuah penjara bawah tanah yang atas nya terdapat tangga dan terbuat dari kaca yang sangat tipis tapi berwarna coklat sehingga tidak kelihatan. Tetapi mulutku di selotip jadi aku nggak bisa teriak minta tolong”, lalu sinta bicara kalau aku sama tiara dan alvy ketika ditarik kaki kita, kita langsung dimasukkan ke penjara bawah tanah sama kayak zulfa tapi lemarinya besar disana aku juga ketemu sama banyak korban lain “lalu kakek dan nenek itu siapa?” “Tanyaku, orang-orang itu pakai topeng jadi kelihatan tua dan misteri jawab zulfa, lalu singa itu?” Tanyaku, alvy jawab “itu boneka.” “Lalu kuntilanak itu?” Tanyaku, “pokoknya semua itu boneka” jawab alvy juga. dina yang sebelumnya tertidur pulas langsung bangun dan menjawab “WHAAAAAT CUMA BONEKA, TAU GITU GUE GAK NANGIS, NYESEL GUE.” Semua langsung kaget sambil tertawa.
Tiba-tiba segerombol anak menghentikan laju mobil kita, kita pun turun dan memeriksanya segerombol anak-anak itu berterimakasih kepada kita karena kita telah membebaskannya dari para penjahat tersebut, kita jawab “SAMA-SAMA”.

0 komentar:

Posting Komentar