Disuatu malam yang sunyi, aku dan 5 orang temanku sedang
berjalan-jalan di pinggir jalan untuk mencari beberapa camilan untuk
sekedar mengganjal perut. Namun tak ada satu penjual pun yang ada tapi
kenapa desa ini kalau malam sangat sepi, 3 hari yang lalu aku dan 5
temanku menginap di sebuah villa di kota malang untuk hanya sekedar
rekreasi. Awal yang hanya untuk berlibur malah menjadi horror dan
misteri.
Tepat pada hari jum’at kliwon 3 orang temanku sedang foto-foto di
depan sebuah pohon maklum teman-teman ku sangat suka berpose. Sementara
aku dan 2 orang temanku bermain internet di dalam villa. Namun ketika
temanku ( zulfa ) memasuki kamar mandi yg mungkin jauhnya 1 meter dari
villa karena villa kita terpencil. Tiba-tiba terdengar suara rintihan
seseorang yang sedang menangis, zulfa langsung berteriak sangat keras
dan kemudian dia pingsan karena saking kerasnya aku dan tiara yg
berjarak 1m dari zulfa pun mendengarnya, kemudian aku dan tiara menyusul
zulfa di kamar mandi aku dan tiara pun terbelalak kaget zulfa hilang.
Aku bingung bercampur sedih malahan tiara pun hendak pingsan. Akupun
berlari memanggil alvy, wina, dan sinta. Mereka bertiga pun kaget dan
menyusul aku ke kamar mandi dan menandu tiara yang pingsan. Kami berlima
pun tidur dengan keaadan takut, dan sangat terpukul atas hilangnya
zulfa sahabat yang sangat kita sayangi.
Keesokan harinya aku dan 4 temanku jogging sambil mencari zulfa namun
kami tidak semakin keluar dari desa malah makin masuk kehutan, dan
anehnya ketika orang berlalu lalang tidak ada satu orang pun yang kami
tanyai menjawab mereka hanya membisu, kami terus memasuki hutan kami
semakin takut lalu kami memutar jalan kami ke belakang namun kami tetap
tidak bisa keluar dari hutan ini, seperti ada sihir. Kemudian kami
menemukan sebuah gubuk tua yang kecil tak berpenghuni, teman kami wina
yang dia sangat lucu mengalihkan rasa takut kami kepada hal yang lucu
dan dia mengaitkan pada kurcaci Cinderella. Kami berempat pun tertawa
namun tidak lama. Lalu kami memasuki gubug itu dengan di pimpin wina
namun aku dan kelima temanku merasakan ketakutan yang sangat kami pun
keluar tetapi tiba-tiba pintu gubug tertutup kami terperangkap di dalam,
Tiba-tiba seorang kakek yang kira-kira berumur lebih dari 80 tahun
menghampiri kami dengan sebuah tongkat tua yang sudah berayap dengan
leher di lilit ular dan itu membuat kami berlima semakin takut. Lalu
kemudian seorang wanita yg seumur dengan kakek itu datang dengan membawa
beberapa singa dan harimau yang mungkin sudah 2 minggu tidak makan kami
semakin takut bahkan wina yang tadinya berani kini malah menangis.
Kemudian kami mencari akal untuk bisa keluar dari hutan ini kami
memperhatikan keadaan gubug itu kemudian kami melihat celah berwarna
mejikuhibiniu yang berputar yg cukup besar kemudian kami saling berbisik
dan mengatur siasat lalu wina dan sinta mengalihkan perhatian kakek,
nenek, dan para peliharaannya dan aku dan alvy memasang semacam mercon
asap yg berwarna-warni lalu kami langsung memasuki sinar celah
majikuhibiniu itu kemudian kami serasa memasuki dunia yang sangat gelap
tak berpenghuni kemudian kami mendengar suara sayup-sayup merintih
kesakitan lalu kami beranikan diri untuk mengikuti bunyi itu namun
semakin kami ikuti semakin gelap suasana nya. Lalu kaki sinta, alvy dan
tiara seperti kakinya di tarik oleh sepasang tangan hitam yang sangat
besar namun aku dan wina tidak. Kami berpelukan sambil berjalanan dan
menangis.
Lalu kami menemukan celah seperti tadi kami pun keluar ketika di luar
kami melihat sesosok kuntilanak yang wajahnya sangat menyeramkan aku
dan wina pun langsung pingsan. Ketika kami berdua sadar kami berada di
villa tempat kami sewa. Tapi tiara, sinta, alvy, zulfa, masih tetap
hilang kami berdua bingung misteri apa dibalik pengalaman kami?.
Kemudian kami menyalakan laptop dan mencari tentang misteri hutan
larangan ini mungkin ada aku dan wina mencari kemudia ketemu satu blog
yang penerbitnya pernah tinggal di villa kami dan mengungkap misteri
yang sama seperti kami. Kami membaca hingga habis setelah itu kami
berdua menjalankan siasat untuk mencari keempat teman kami, sinta, alvy,
zulfa dan tiara.
Kami kemudian membereskan barang-barang kami berdua dan juga
barang-barang sinta, alvy, zulfa dan tiara. Lalu kami masukkan ke mobil
dan kami pergi meninggalkan desa. Lalu kami menemui pemilik blog yang
sebelumnya sudah janjian di sebuah tempat wisata di kota malang. Setelah
mengatur siasat kami berempat kembali ketempat villa, pemilik blog itu
bernama bu rahmah dan suaminya pak zakaria. Lalu aku dan wina keluar
dari villa dan pergi meninggalkan desa tetapi keluarga bu rahmah tetap
tinggal. Aku menyuruh dina terus melihat ke belakang dan menyuruh
berhati-hati ternyata benar dugaan bu rahmah ada sebuah mobil berwarna
hitam hijau seperti mobil tentara yang mengikuti kami. Lalu kami
melewatkan jalan-jalan sulit setelah mobil itu kehilangan jejak mobilku
segera kembali.
Kemudian kami berempat memasuki hutan namun anehnya kini kami sangat
mudah untuk memasuki hutan dan menemukan gubug lalu kami memasuki gubug
ternyata sangat sepi lalu kami menemukan teman kami sedang terikat lalu
kami membebaskannya dan menaikkan mereka keatas mobil tetapi penjahat
tersebut kembali ingin menangkap dina dengan meletakkan tembak di leher
wina, lalu bu rahmah menelepon polisi untuk menangkap penjahat tersebut
tak lama kemudian polisi datang, penjahat tersebut kemudian ditangkap
untuk di proses oleh hukum. Kemudian aku bertanya kepada
sahabat-sahabatku apa yang sebenarnya terjadi?. Zulfa menjawab
“sebenarnya yang berteriak itu bukan aku tapi orang lain kemudian orang
itu menangkapku dan aku melihat kalian waktu di gubug aku di dalam
sebuah penjara bawah tanah yang atas nya terdapat tangga dan terbuat
dari kaca yang sangat tipis tapi berwarna coklat sehingga tidak
kelihatan. Tetapi mulutku di selotip jadi aku nggak bisa teriak minta
tolong”, lalu sinta bicara kalau aku sama tiara dan alvy ketika ditarik
kaki kita, kita langsung dimasukkan ke penjara bawah tanah sama kayak
zulfa tapi lemarinya besar disana aku juga ketemu sama banyak korban
lain “lalu kakek dan nenek itu siapa?” “Tanyaku, orang-orang itu pakai
topeng jadi kelihatan tua dan misteri jawab zulfa, lalu singa itu?”
Tanyaku, alvy jawab “itu boneka.” “Lalu kuntilanak itu?” Tanyaku,
“pokoknya semua itu boneka” jawab alvy juga. dina yang sebelumnya
tertidur pulas langsung bangun dan menjawab “WHAAAAAT CUMA BONEKA, TAU
GITU GUE GAK NANGIS, NYESEL GUE.” Semua langsung kaget sambil tertawa.
Tiba-tiba segerombol anak menghentikan laju mobil kita, kita pun turun
dan memeriksanya segerombol anak-anak itu berterimakasih kepada kita
karena kita telah membebaskannya dari para penjahat tersebut, kita jawab
“SAMA-SAMA”.
0 komentar:
Posting Komentar