Seperti
judul yang ada diatas kali ini aku akan mempost tentang pengalaman pribadi ber
teater. Pada saat pelajaran seni budaya, ibu guru pembimbingku yaitu Bu Nunung
memberikan penjelasan tentang Materi Teater. Setelah Ibu memmberikan
penjelasan, beliau membagi kami menjadi 4 kelompok. Dan saya masuk di kelompok 1, selain membentuk
kelompok ibu juga memberi tema pada teater setiap kelompok. Kelompok ku
mendapatkan Teater Lenong, ya lenong yang dari betawi itu.
Awalnya
aku dan teman kelompokku bingung untuk menentukan judul apa yang akan dibawakan
nanti pada saat tampil. Akhirnya aku dan kelompokku sepakat untuk memberikan
judul “SI PITUNG” yang terkenal sebagai pembela rakyat kecil. Kemudian aku dan
kelompokku menggarap cerita tersebut dengan penuh semangat. Maka jadilah cerita
dari Si Pitung yang kami garap dengan waktu yang singkat meski ceritanya tidak
terlalu tepat (Melenceng).
Keesokan
harinya kami berlatih teater tersebut tepat di tempat tampil. Tepat pada jam
pulang sekolah sekitar jam 3 sore saat itu kami berlatih. Awalnya kami merasa
tidak begitu cocok dengan ceritanya, namun setelah beberapa saat kemudian kami
mulai mengerti alur dari cerita tersebut. Saat itu juga kami sempat mengalami
masalah dengan satu anggota kelompok kami yang tidak masuk beberapa hari
dikarenakan sakit. kami terpaksa menggantikan anggota kami yang sakit tersebut
dengan anggota kelompok lain.
Dan
tibalah saatnya kami tampil teater. Kami memakai properti yang mendukung peran
masing-masing. Aku sendiri yang berberan sebagai Kompeni Belanda memakai
aksesoris layaknya seorang jendral belanda. Di awal kami memperkenalkan peran
yang masing-masing perankan.setelah itu dimulailah penampilan kami. Aku sendiri
awalnya sangat nervous, namun semua itu aku lawan dan menunjukkan penampilan
terbaik ku, begitupun dengan teman-teman kelompokku mereka menampilkan
penampilan terbaik mereka. Scene demi scene berlalu tibalah saatnya kompeni
melawan Si Pitung, yang diakhiri dengan terbunuhnya Si Pitung.
Akhirnya
kami menutup penampilan ini dengan suasana tegang sekaligus lega. Para penonton
dan guru pembimbing memberi tepuk tangan yang sangat meriah sekaligus tertawa
ria. Kami kembali ke tempat duduk dan merenungkan kekurangan dari penampilan
kami. Tibalah kelompok berikutnya untuk tampil. Setelah
melihat penampilan dari kelompok 2 ini aku menyimpulkan bahwa kelompokku lah
yang terbaik (hahaha sih aku ini).
0 komentar:
Posting Komentar