Jumat, 28 November 2014

Teater


Seperti judul yang ada diatas kali ini aku akan mempost tentang pengalaman pribadi ber teater. Pada saat pelajaran seni budaya, ibu guru pembimbingku yaitu Bu Nunung memberikan penjelasan tentang Materi Teater. Setelah Ibu memmberikan penjelasan, beliau membagi kami menjadi 4 kelompok. Dan saya masuk di kelompok 1, selain membentuk kelompok ibu juga memberi tema pada teater setiap kelompok. Kelompok ku mendapatkan Teater Lenong, ya lenong yang dari betawi itu.

Awalnya aku dan teman kelompokku bingung untuk menentukan judul apa yang akan dibawakan nanti pada saat tampil. Akhirnya aku dan kelompokku sepakat untuk memberikan judul “SI PITUNG” yang terkenal sebagai pembela rakyat kecil. Kemudian aku dan kelompokku menggarap cerita tersebut dengan penuh semangat. Maka jadilah cerita dari Si Pitung yang kami garap dengan waktu yang singkat meski ceritanya tidak terlalu tepat (Melenceng).

Keesokan harinya kami berlatih teater tersebut tepat di tempat tampil. Tepat pada jam pulang sekolah sekitar jam 3 sore saat itu kami berlatih. Awalnya kami merasa tidak begitu cocok dengan ceritanya, namun setelah beberapa saat kemudian kami mulai mengerti alur dari cerita tersebut. Saat itu juga kami sempat mengalami masalah dengan satu anggota kelompok kami yang tidak masuk beberapa hari dikarenakan sakit. kami terpaksa menggantikan anggota kami yang sakit tersebut dengan anggota kelompok lain.

Dan tibalah saatnya kami tampil teater. Kami memakai properti yang mendukung peran masing-masing. Aku sendiri yang berberan sebagai Kompeni Belanda memakai aksesoris layaknya seorang jendral belanda. Di awal kami memperkenalkan peran yang masing-masing perankan.setelah itu dimulailah penampilan kami. Aku sendiri awalnya sangat nervous, namun semua itu aku lawan dan menunjukkan penampilan terbaik ku, begitupun dengan teman-teman kelompokku mereka menampilkan penampilan terbaik mereka. Scene demi scene berlalu tibalah saatnya kompeni melawan Si Pitung, yang diakhiri dengan terbunuhnya Si Pitung.

Akhirnya kami menutup penampilan ini dengan suasana tegang sekaligus lega. Para penonton dan guru pembimbing memberi tepuk tangan yang sangat meriah sekaligus tertawa ria. Kami kembali ke tempat duduk dan merenungkan kekurangan dari penampilan kami. Tibalah kelompok berikutnya untuk tampil. Setelah melihat penampilan dari kelompok 2 ini aku menyimpulkan bahwa kelompokku lah yang terbaik (hahaha sih aku ini).

0 komentar:

Posting Komentar